Pada akhirnya kita sebagai perempuan memang harus menyadari bahwa pembatasan memang sudah menjadi apa yang seharusnya kita terima. Seringkali terbersit iri mengapa harus berbeda antara laki-laki dan perempuan. Mengapa laki-laki boleh pulang malam sedangkan perempuan baru maghrib sudah ditelpon disuruh pulang. Mengapa laki-laki bisa dengan gampang dibolehkan pergi dan perempuan harus ditanya ini itu sebelumnya dan itupun juga belum tentu diijinkan. Mengapa harus menutupi aurat, mengapa tidak boleh memakai wewangian, dan lainnya.
Tapi sadarkah bahwa pembatasan itu adalah kodrat yang memang harus kita terima. Perempuan diciptakan dengan bentuk yang Subhanallah indah. Dan keindahan itulah yang kadang menimbulkan keinginan dari orang lain untuk menikmati indahnya. Dan keindahan itu pulalah yang harus dapat dijaga dan dibatasi
.
[3:14] Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita–wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak {l86} dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (ALI ‘IMRAN (KELUARGA ‘IMRAN) ayat 14)
Meskipun kadang ada perasaan berat dalam menerima perbedaan perlakuan itu. Perempuan harus dapat menyadari bahwa bagaimanapun juga posisi perempuan ada di bawah laki-laki meskipun hal tersebut tidak menghalangi kita dalam memperoleh kesempatan pendidikan, pekerjaan dan berorganisasi.
[4:34] Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang ta’at kepada Allah lagi memelihara diri {289} ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka) {290}. wanita–wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya {291}, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya {292}. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (AN NISAA’ (WANITA) ayat 34)
Oke, kalau mereka bilang emansipasi, terserah, tapi jangan lupakan fitrah kita sebagai perempuan yang juga harus selalu menghormati laki-laki dan menuruti perkataannya. Bersabarlah perempuan, itulaha nilaimu, yakinilah bahwa kita sebagai perempuan bukan untuk dinomorduakan, tapi dijaga dan dihargai.
GO PRNA Prawirodirjan! 